Guru Penjaga Masa Depan di Tengah Revolusi Kecerdasan Buatan
- account_circle Aswindirno,S.Pd.,M.Pd (Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Sambas)
- calendar_month 8 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Seputar Kalbar (SAMBAS) – Tahun 2025 akan menjadi momentum penting dalam dunia pendidikan. Inovasi teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), telah merevolusi metode kerja, pembelajaran, dan komunikasi manusia.
Banyak lapangan pekerjaan mengalami perubahan, dengan sebagian hilang dan lainnya beradaptasi. Namun, di tengah dinamika perubahan yang sangat cepat ini, peran guru tetap tidak tergantikan. Di tengah algoritma yang makin cerdas, data yang terus mengalir, dan perangkat digital yang semakin pintar, guru tetap menjadi penjaga utama masa depan pendidikan.
AI bisa menyajikan informasi, menjawab ribuan pertanyaan, bahkan menganalisis minat belajar siswa dengan presisi. Namun AI tidak pernah bisa menggantikan sentuhan kemanusiaan, empati, nilai, dan keteladanan yang hanya dapat lahir dari seorang guru.

Pembelajaran di era sekarang bukan hanya sekadar transfer pengetahuan biasa.
Tantangan terpenting adalah bagaimana membantu generasi muda untuk memahami informasi yang melimpah, menyaring berita palsu, dan membentuk karakter di tengah era digital. Dalam konteks ini, guru berfungsi sebagai panduan moral, bukan sekadar penyampai informasi.
Guru 2025 juga menghadapi tantangan baru: generasi Alpha yang kritis, serba cepat, dan akrab dengan teknologi sejak usia dini. Mereka bukan hanya membutuhkan materi pelajaran, tetapi juga bimbingan untuk menjadi manusia yang berdaya saing tanpa kehilangan nilai kemanusiaan. Kemampuan menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan mental siswa adalah hal yang tidak bisa diprogram ke dalam mesin.
Oleh karena itu, peran guru justru semakin vital. Mereka bukan lagi “sumber utama pengetahuan”, melainkan pemimpin belajar (learning leader) yang menuntun siswa menavigasi dunia yang penuh ketidak pastian.
Dengan memanfaatkan AI sebagai alat bantu, guru dapat memperkaya proses pembelajaran, mempersonalisasi kebutuhan murid, dan mengurangi beban administrasi yang selama ini berat bagi mereka.
Dalam merayakan Hari Guru Nasional Tahun 2025, kita menyadari bahwa masa depan bangsa dibangun bukan hanya oleh teknologi, tetapi oleh orang-orang yang mengajarkan nilai, budi pekerti, dan keteladanan. Guru adalah garis pertahanan terakhir untuk memastikan kemajuan digital tidak terpisah dari kemajuan moral.
Di tengah revolusi kecerdasan buatan, guru tetaplah kecerdasan asli yang membangun jiwa bangsa. Dan selama Indonesia memiliki guru yang berdedikasi, masa depan kita tetap berada di tangan yang tepat.

- Penulis: Aswindirno,S.Pd.,M.Pd (Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Sambas)