Breaking News
light_mode
Beranda » KALBAR » Bocah 12 Tahun Tenggelam di Sungai Dusun Semparuk Kuala, Begini Kronologisnya!

Bocah 12 Tahun Tenggelam di Sungai Dusun Semparuk Kuala, Begini Kronologisnya!

  • account_circle Ainu
  • calendar_month Minggu, 16 Nov 2025
  • comment 0 komentar

Seputar Kalbar (SAMBAS) – Seorang bocah 12 meninggal dunia usai dikabarkan tenggelam di Sungai Semparuk Kuala, Kecamatan Semparuk, pada Jum’at (14/11/2025) kemarin.

Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo melalui Kasi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya, Pada Jum’at, tanggal 14 November 2025 sekira pukul 18.30 WIB, anggota Polsek Semparuk menerima laporan penemuan mayat yang tenggelam di Sungai Dusun Semparuk Kuala, Desa Semparuk, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas.

Menerima laporan tersebut, Kapolsek Semparuk Iptu Rio Fachrihadi, bersama personilnya segera mendatangi lokasi korban tenggelam.

“Korban adalah seorang anak dengan inisial F (12), warga Dusun Semparuk Kuala,” ucapnya.

Dari keterangan saksi, lanjut AKP Sadoko, bahwa kejadian bermula sekitar pukul 15.10 WIB saat korban mandi sendiri di sungai dekat rumah neneknya (tepat di belakang Pasar Semparuk). Namun, korban diduga terpeleset ke dalam aliran sungai dan karena tidak bisa berenang, korban akhirnya hanyut dan tenggelam.

“Korban ditemukan sekitar beberapa ratus meter dari lokasi mandi oleh seorang warga berinisial M sekira pukul 17.20 WIB. Setelah ditemukan, M segera meminta bantuan dengan R yang mendengar langsung datang dan menolong korban dengan mengangkatnya ke tepi sungai,” jelasnya.

Ia menerangkan pada saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan mulutnya mengeluarkan busa. “Setelah dibawa ke rumah mantri setempat, korban dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

AKP Sadoko menyampaikan bahwa Polsek Semparuk telah menangani kasus ini dengan serangkaian tindakan Kepolisian mendatangi lokasi kejadian, mengamankan barang bukti, memeriksa saksi, serta membawa korban untuk pemeriksaan medis. Pemeriksaan oleh petugas dan tim medis menunjukkan tidak ada tanda kekerasan, dan kematian diduga akibat kekurangan oksigen saat tenggelam.

“Keluarga korban telah ikhlas menerima kejadian tersebut dan menyatakan penolakan untuk dilakukan autopsi,” tuturnya.

Polres Sambas menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Kepolisian menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati di area aliran sungai terutama bagi anak-anak, serta mengawasi aktivitas mandi agar tidak terjadi hal yang serupa.

  • Penulis: Ainu
expand_less