Breaking News
light_mode
Beranda » KALBAR » Massa Desak Bupati Satono Copot Kadis Pendidikan Kabupaten Sambas Dari Jabatannya

Massa Desak Bupati Satono Copot Kadis Pendidikan Kabupaten Sambas Dari Jabatannya

  • account_circle Ainu
  • calendar_month Selasa, 23 Sep 2025
  • comment 0 komentar

Seputar Kalbar (SAMBAS) – Aliansi Rakyat Bersuara Sambas menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Sambas pada Selasa (23/09/2025). Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat ini menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah daerah.

Salah satu tuntutan yang disampaikan adalah agar Bupati Sambas, Satono, segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Arsyad.

Menurut Koordinator Aksi Rakyat Bersuara, Erwin Saputra, bahwa Kadis Pendidikan Kabupaten Sambas dinilai abai terhadap nasib tenaga honorer, khususnya guru di Kabupaten Sambas.

Erwin menyebutkan bahwa banyak sekolah di Sambas yang memiliki jumlah guru honorer lebih banyak dibandingkan dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Misalnya di suatu sekolah, dari 10 guru ada 8 honorer dan 2 PNS. Ini menunjukkan betapa besarnya peran honorer, tapi perhatian kurang,” ujarnya.

Erwin menilai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas seharusnya lebih responsif terhadap tuntutan dan kebutuhan tenaga honorer.

“Seharusnya Bupati bisa menilai kinerja Kadis Pendidikan dan merespons aspirasi masyarakat. Yang kita wakili ini adalah calon pegawainya, bahkan malah dilarang,” tambah Erwin.

Aksi unjuk rasa ini juga menyoroti masalah kesejahteraan guru honorer yang dianggap belum mendapat perhatian memadai dari pemerintah daerah. Massa menuntut adanya perbaikan dan solusi konkret untuk meningkatkan status dan kesejahteraan guru honorer.

Dalam aksinya, Aliansi Rakyat Bersuara juga menyampaikan kekecewaan terhadap penanganan isu tenaga honorer yang dianggap lamban. “Kami curiga usulan paruh waktu bukan prioritas pemerintah daerah kita,” kata Erwin Saputra.

Aksi ini merupakan bagian dari upaya masyarakat Sambas untuk menyuarakan aspirasi dan menekan pemerintah daerah agar lebih memperhatikan nasib tenaga honorer, terutama guru yang berperan penting dalam pendidikan di Kabupaten Sambas.

  • Penulis: Ainu
expand_less