Wagub Krisantus Buka Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi XXI Kabupaten Sanggau
- account_circle Rilis
- calendar_month 10 jam yang lalu
- visibility 6
- comment 0 komentar

Seputar Kalbar (SANGGAU) – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si, Membuka Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi XXI dari tanggal 7 – 9 Juli 2025 dengan mengusung tema “Dayak Bersahabat untuk Berkelanjutan”, yang dipusatkan di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor, Senin (7/7/2025).
Pada Sambutannya Wakil Gubernur Kalimantan Barat menjelaskan bahwa Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi merupakan ucapan rasa syukur sebagai orang Dayak, terhadap hasil kerja dalam satu tahun.
“Ini merupakan sebuah peringatan, untuk terus mengabadikan dan melestarikan budaya yang diturunkan oleh nenek moyang secara turun temurun”, ucapnya.
Wagub Krisantus mengatakan bahwa dunia saat ini adalah dunia yang begitu pesat dengan kemajuan teknologi dan informasi, sebagai Orang Dayak harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi caranya adalah dengan terus menjaga dan melestarikan budaya.
“Kalau tidak dilakukan maka kita akan menjadi sebuah kelompok dan sebuah suku yang bakal punah ditelan zaman. Jadi jalan satu-satunya untuk mempertahankan jati diri adalah dengan terus merawat dan menjaga budaya Dayak di Kalimantan Barat, khususnya kabupaten Sanggau”, tegasnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai legislator Kalbar ini juga tak lupa dengan wilayah yang pernah membesarkan namanya.
“Kami merupakan bagian dari masyarakat Sanggau, karena saya memulai meniti karier dari nol di Kabupaten Sanggau. Saya adalah mantan ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Semoga kedepan ada lagi Putra Putra Sanggau yang menjadi Gubernur, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat”, harapnya.
Wagub Krisantus Kurniawan mengapresiasi atas terselenggaranya Pekan Gawai Dayak Nosu Minu Podi yang XXI Kabupaten Sanggau.
“Saya melihat Kemajuannya sudah sungguh luar biasa, tatacara pelaksanaannya sudah begitu rapi, kemudian kontingen-kontingen datang dengan sangat antusias dengan berbagai macam ragam pakaian daerahnya, dan semangatnya juga sungguh luar biasa. Oleh karenanya, saya berharap kedepannya Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sanggau semakin baik dan semakin terdepan”, harapnya.
Wagub Krisantus juga berpesan agar Orang Dayak bersiap-siap dengan kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni dan bisa berkompetisi dengan saudara-saudara dari suku lainnya di republik Indonesia.
Kemudian dikatakannya Kalimantan Barat juga memiliki potensi lahan pertanian yang sungguh luar biasa tetapi mirisnya ketika ia berkunjung ke Kabupaten – kabupaten beberapa waktu yang lalu masih menemukan wilayah – wilayah yang masih memiliki PR, khususnya pada aspek infrastruktur.
“Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke Kabupaten Kapuas Hulu, saya melintasi dua desa ada 34 jembatan yang dilalui, namun ketika melewati jembatan tersebut harus dilakukan dengan menyusun papan terlebih dahulu baru mobil bisa lewat, dan ketika sampai di desa banyak masyarakat menyampaikan proposal dan sebagainya, hal ini merupakan indikator dari kemiskinan”, tuturnya.
Wagub Krisantus Kurniawan juga mengatakan bahwa dirinya kurang sependapat terkait program Keluarga Berencana. Hal ini bukan tanpa alasan, menurutnya indikator dalam pembagian anggaran terutama dari pusat juga harus bepedoman pada luasan wilayah.
“Kenapa saya terkesan tidak mendukung. karena salah satunya adalah Saya protes terhadap rumus transfer daerah karena rumus transfer daerah lebih dominan menentukan angka transfer yang berupa DAK, berupa DAU, Pajak Retribusi, Bagi hasil dan lain sebagainya lebih dominan dihasilkan dengan jumlah penduduk padahal logikanya semakin luas daerahnya akan semakin berat biaya pembangunan, dan semakin kecil wilayah semakin ringan biaya pembangunan”, ujarnya.
Ia juga menyoroti dampak dari investasi bagi masyarakat Kalimantan Barat yang masih dirasa belum maksimal.
“Di Kalimantan Barat ini ada 1000 investasi di bidang Perkebunan dan Pertambangan tetapi saya belum melihat dampak yang signifikan terhadap dampak kesejahteraan masyarakat dan Saya belum melihat partisipasi yang besar terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat maupun kegiatan pemerintahan, untuk itu saya menegaskan kepada pimpinan-pimpinan perusahaan saya ingin menegaskan bahwa Kalimantan Barat bukan objek untuk mencari kekayaan tapi juga subjek agar kekayaan diperoleh juga dipergunakan untuk mensejahterakan masyarakat Kalimantan Barat. Kami bersama Gubernur Kalimantan Barat telah menghapuskan denda mutasi pajak kendaraan bermotor maka diharapkan keringanan tersebut dimanfaatkan oleh pihak perusahaan – perusahaan yang masih menggunakan kendaraan dengan plat provinsi lain untuk mengubah platnya menjadi plat provinsi Kalimantan Barat, agar pajak kendaraanya masuk di pendapatan daerah provinsi Kalimantan Barat, untuk itu Saya menghimbau agar kendaraan – kendaraan yang masih menggunakan kendaraan bernomor plat diluar Kalbar tidak diizinkan beroperasi mengangkut hasil kekayaan Kalimantan Barat”, imbau Krisantus.
Di penutup sambutannya Wagub Krisantus meminta masyarakat Dayak untuk bersatu, dalam membsngun Kalimantan Brata.
“Jangan ada dikotomi – dikotomi lagi, jangan ada lagi orang Dayak ini dan itu, judul besar kita adalah Rumah Besar Dayak Kalimantan Barat yang harus tetap bersatu padu, satu visi dan misi, menatap masa depan yang lebih baik kedepan”, tegasnya.
Usai sambutannya Wagub Krisantus bersama undangan melakukan Pemukulan Gong sebagai tanda dibukanya Gawai Dayak Nosu Misu Podi XXI Kabupaten Sanggau dan setelah itu melakukan Penanaman Pohon sebagai langkah melestarikan lingkungan dan penghijauan di Kabupaten Sanggau
Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si, beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau, Wakil Bupati Kabupaten Sanggau, Susana Herpena, S.Sos, M.H., Bupati Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si dan Perwakilan Bupati dan Walikota se- Kalimantan Barat, Kepala OPD Pemprov. Kalbar, Pimpinan Forkopimda Kabupaten Sanggau, Raja Surya Negara Kerajaan Sanggau, Jajaran Kepala OPD Pemkab Kabupaten Sanggau, Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat, Ketua DAD Kabupaten Sanggau, dan Ketua DAD masing-masing Kecamatan di Kabupaten Sanggau, Pemuntuh Agung, Paulus Hadi, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Sanggau, Ormas Dayak Tariu Borneo, Kontingen Lomba dari masing-masing Kecamatan di Kabupaten Sanggau.
- Penulis: Rilis
Saat ini belum ada komentar